Bukan Cuma Messi, 4 Kasus Barcelona dan Pemain Bintang Tak Harmonis

Posted on: | in Berita Bola

Bukan hanya dengan Lionel Messi. Sepanjang sejarah Barcelona ada empat kasus di mana klub gagal membina hubungan baik dengan pemain bintang, bahkan dengan pemenang Piala Dunia dan Liga Champions. Dan yang bikin gara-gara selalu manajer Belanda!

RIVALDO
Pemain asal Brasil ini adalah pemenang Ballon d’Or dan salah satu striker paling berbahaya yang pernah ada pada tahun itu, 1999. Di bawah asuhan Louis van Gaal ia mengingkan dipasang di belakang striker Patrick Kluivert, bukan di sisi kirinya seperti yang dilakukan oleh sang manajer Belanda tersebut.

Tahu apa yang dilakukan Louis van Gaal? Dia malah mencadangkan sang pemain Brasil itu. Beruntung dukungan dari media menyebabkan Rivaldo bisa kembali ke starting XI Barca. Tapi kebijakan itu sudah membuat van Gaal dipecat oleh manajemen Barcelona.

Sang pelatih Belanda kembali tiga tahun kemudian, 2002, dengan kekuasaan yang sedikit lebih besar daripada sebelumnya dan memilih merilis Rivaldo yang memiliki satu tahun tersisa di kontraknya, meski ia baru saja memenangkan Piala Dunia bersama Brasil beberapa bulan sebelumnya. Dan tahu gak apa yang dilakukan sang pemain Brasil? Rivaldo bergabung ke AC Milan dan memenangkan Liga Champions, sementara Louis Van Gaal dipecat hanya selang semusim kemudian.

DIEGO MARADONA
Pada bulan Juni 1983 Diego Maradona mendapatkan sesuatu yang tak pernah bisa didapatkan pemain Barca lainnya: tepuk tangan dari para pendukung Real Madrid di Santiago Bernabeu. Hal ini diperolehnya setelah satu aksi serangan di mana ia bisa mengecoh kiper Agustin dan satu pemain Los Blancos Juan Jose, sebelum melesakkan bola ke gawang yang kosong.

Sayang sekali bahwa emosi dan kemarahan menyebabkan Diego Maradona terdepak dari skuad Barca. Momen itu terjadi pada final Copa del Rey 1984 saat provokasi dari para pemain Athletic Bilbao menyebabkan ia menanduk lawan dan pecah perkelahian massal di atas lapangan, di hadapan Raja Spanyol yang ikut menonton pertandingan itu. Dengan Diego Maradona sudah memiliki hubungan buruk dengan President Barca Josep Lluis Nunez, perkelahian tersebut menjadi penyebab putus hubungan dengan klub.

Lihat Juga:  Maroko Vs Portugal, Cristiano Ronaldo Cadangan Lagi, Goncalo Ramos Kembali Starter

RONALDINHO
Kepergian pemain Brasil yang satu ini kabarnya karena Pep Guardiola menerapkan disiplin ketat terhadap para pemainnya, dengan Ronaldinho dan Deco pernah ketahuan datang ke lokasi latihan dalam kondisi mabuk berat. Guardiola yang saat itu baru saja mengambil alih posisi pelatih kepala mengkhawatirkan pengaruh buruk Ronaldinho untuk Lionel Messi, yang masih remaja dan baru saja mentas ke skuad utama.

Bersamaan dengan itu sang pemain Brasil sudah semakin merosot performanya dengan hanya sembilan gol saja dari 29 pertandingan, turun jauh dari dua musim sebelumnya: 24 gol dari 49 game dan 26 gol dari 45 game. “Saya yang memutuskan meninggalkan Barca, bukan Pep Guardiola,” kata Ronaldinho, yang baru saja memenangkan Copa America 1999, Piala Dunia 2002 dan Liga Champions 2006. Pada tahun 2005 Ronaldinho juga memenangkan Ballon d’Or.

LUIS FIGO
Kepergian pemain Portugal Luis Figo tidak akan pernah dilupakan oleh fans Barcelona karena ia pergi ke rival terbesarnya, Real Madrid, pada Juli 2000. Insiden pelemparan kepala babi ke arahnya terjadi pada El Clasico berikutnya di Nou Camp. Kepala babi adalah lambang penghinaan dalam kultur Spanyol.

Tag: Berita Bola, , , ,


COMMENTBOX



Random Posts




FANSPAGE